DI
SINI
ADA
SETAN????
Oleh : Vina Ristiana X AP 2
Suasana sepi begitu dirasakan ketika memasuki
perpustakaan. Murid-murid terklihat serius dengan buku yang sedang
mereka baca. Suasanapun teraa semakin mencekam ketika yang terdengar
hanyalah suara helaian balikan kertas pada halaman buku yang dibalik.
Dan suara detik jam yang menambah suasana sunyi. Tanpa disadari
seorangpun terlihat seorang siaswi terduduk di bangku di sudut
belakang perpustakaan. Sekilas baju yang dikenaknnya tak jauh berbeda
dengan seragam yang dikenakan oleh siswa lain dalam ruangan itu.
Namun baju itu terlihat koyak, kotor lusuh dan terlihat beberapa
ceceran darah memenuhi bebrapa bagian bajunya. Sepatu yang
dikenakannya pun hanya satu, itupun sudah lusuh sedangkan kaki lain
hanya mengenakan kaos kaki lusuh yang membungkus kaki kurusnya.
Tiba-tiba terdengar senandung lirih dari siswi
yang sedari tadi menunduk ittu. Pada awalnya hanya senanduing lirih
namun semakin lama semakin keras. Merasa terganggu dengan senandung
tersebut seorang siswi yang duduk di seberang bangu itu menoleh untuk
mencari sumber suara. Namun yang ia temukan hanyalah sesosok
perempuan yang terduduk di lantai dengan pososo merangkak dan
bergerak manuju arahnya. Semakin lma semakin smandekat dan buku yang
ada di tangannya terjatuh dan saat hendak mengambilnya kembali, yang
ada di hadapannya adalah sesosok wajah menyeramkan dengan darah
dimana-mana dan sebelah bola mata yang tak pada tempatnya. Kini
menatapnya dan,,,,,
“Arrrrrrgggggggghhhhhhhhhhhhhh!!!!!!!!!”
“Hahahaha
dasar penakut kamu. Lihat giru aja langsung pingsan, huh dasar
penakut!” cibir Rene pada Ike sahabatnya.
“Dasar
jahat! Tega ya ngerjain aku, kamu kan tahuu aku itu penakut, malah
dikerjain. Pakai jaddi suster ngesot segala lagi. Dasar kurang
kerjaan.” Ujar Ike setelah bangun dari pingsannya. Kesal, Ia
melempar bantal ke muka temannya.
“Habis,
jadi orang kok penakut banget. Hahah. Eh dengerin ya, dimana-mana
hantu iotu nggak ada. Yang ada juga di film-film. Aku mah nggak
begitu percaya sama yang begituan!” balas Rene dengan mimic serius.
“Yaudah
kalau nggak percaya, aku sumpahin ya, kamu bakal ketemu sama tuh
setan, biar nyaho’ and biar kamu percaya kalu yang begituan itu
emang ada” ucap Ike seraya bangun dari tempat tidur.
“Eh,
kamu mau kemana?
“Ke
kantin, ikut nggak?” ajak Ike.
“Nggak
ah, pingin di sini dulu, kali-kali ada setan lewat, kan asik tuh,
bias foto bareng, hehe upload deh ke facebook” ejek Rene usil. “
Ogah, yaudah aku ke kantindulu, hati-hati lo, nanti ada setan lewat
hahah” potong Ike sambil berl;ari.
“Aku
nggak takut” teriak Rene dari dalam UKS.
*************
Setelah
Ike keluar, tinggal Rene seorang diri di UKS. Sambil berbaring di
tempat tidur, Rene mulai merasakan seolah olah ada sesosok yang
berdiri di balik pintu. Namun hal itu tak dihiraukannya. Dlam hati
Rene berkata mungkin gak si setan
itu ada?? Halah, paling juga boongan emang dasar orang- prang aja
yang penakut. Hmm
Namun
suasana di ruang itu semakin aneh dan dingin. Tanpa dirasanya sesosok
bayangan anak kecil berlari di luar UKS.
“
ehhh…. Jangan lari lari, ntar jatoh sukurin lu..pala lu benjol kaya
tuyul” ujar Rene sambil bangun dari tidurnya sertakeluar UKS. Namun
yang dihadapinya hanyalah lorong kosong sunyi tranpa suara.
“Loh,
kok nggak ada sih? Tadi kan tuh anak lewat sini, cepet amat larinya.
Aku aja kalah. Dasar anak kecil.” Terheran-heran Rene celingukan di
pintu UKS. Tiba-tiba Ia merasa bulu kuduknya merinding, dan memutuska
untuk pergi dari UKS.
********************\
“Eh,
kamu pernah denger nggak tentang sejarah sekolah kita” nyamnyam
celoteh Ike pada Rene sambil ngemil.
“Enggak,
emang kenapa? Nggak ada urusannya sama aku” sahut Rene dari Balik
buku yang dibacanya/
“Huh,
dasar cewek aneh” goda Ike tertawa.
“Ih,
bodo teuing soal itu” sahut Rene tak tertarik.
“Denger
ya, sekolah kita sebelum jadi kayak gini dulunya bekas tempat
pmbantaian minoritas cina gitu waktu penjajahan Belanda, dan tahu
nggak sih, konon arwah mereka yang belum sempet dikuburin pada
gentayangan. Ih, serem banget nggak sih?” celoteh Ike serius. Mulai
tertarik Rene menutup bukunya,
“Emang
mayatnya nggak ditemuin ya? Pada gentayangan?” Tanya Rene.
“Huum
sih katanya. Jadi arwah mereka pada……..” tiba-tiba Rene
memotong
“Ihihihihi,mana
kepalaku,,,”
“Ah,
nggak lucu tahu, bercandanya” ujar Ike sembari melempar buku Rene.
“Hahaha,
dasar penakut, cemen” goda Rene sambil menjulurkan lidahnya.
Tiba-tiiba
“ssssttt dilarang rebut di perpustakkaan.” Kompak Rene dan Ike
mencari sumber suara. Ternyata suara penjaga perpustakaan yang
terdengar. Dengan malu Rene dan Ike pun terdiam namun sesekali
terdengar tawa mereka samar.
***************
Dengan
langkah tegap Rene berjalan di antara etalase toko mall kelapa
gading. Karena hari minggu maka Rene memutuskan untuk refereshing ke
mall. Tiba- tiba perutnya terasa keroncongan dan ingin memekan
sesuatu. Lalu Rene berjalan menuju lift yang terletak tak jauh dari
tempatnya berdiri.
Sampai
di pintu lift, Rene menekan tombol 3 untuk menuju ke lantai 3 yang
terdapat banyak toko dan caffe. Saat pintu terbuka, Rene masuk dan..
merasakan kejanggalan di dalam lift. Cuek, Rene menghiraykannya.
Tiba
tiba saat di dalam lift Rene mencium bau busuk yang sanga menyengat
dari arah belakangnya. Semakin lama semakin tajam dan memenuhi rongga
hidungnya. Merasa tak nyaman, Rena perlahan menengok ke belakangnya.
Dan bau itu semakin menusuk hidungnya. Saat ia menoleh ke belakang
tiba-tiba...
Seorang
wanita yang sedari tadi berada di belakangnya tenga meliriknya dan
tertawa..
“maaf
mbak saya kentut” ^_^ ucap wanita itu.
*******
The End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar